photo credit: 1001 wisata |
Bagi setiap orang yang pernah tinggal atau ke Jogja pasti setuju, setiap sudut kota Jogja itu istimewa. Jogja juga mampu menjadi saksi di mana jutaan manusia menemukan momen indah untuk dikenang bersama orang tercinta maupun sahabat.
Jogja dikenal sebagai kota yang istimewa. Kalimat ini bukan hanya sebagai sebutan saja, melainkan disetujui dan diiyakan oleh warga kotanya dan orang-orang yang pernah mengunjungi maupun pernah tinggal di Jogja. Sudjiwo Tejo, Joko Pinurbo, Najwa Shihab, dan Anies Baswedan pun memiliki kesan yang istimewa tentang Jogja.
Pergi ke Jogja adalah Caraku Menertawakan Kesibukan Orang-Orang Jakarta
photo credit: resty amalia |
Pergerakan kehidupan Jogja jauh lebih pelan jika dibandingkan dengan kota Jakarta. Jika diamati, pergerakan manusia ketika berkegiatan maupun mengendarai kendaraannya pun tak secepat di Jakarta. Karena jarak antara satu tempat ke tempat lain relatif lebih dekat, orang pun bisa berangkat beraktivitas dengan lebih tenang dan tak perlu meluangkan waktu lebih lama karena takut terkena macet di jalan. Jalanan lalu lintas di Jogja pun relatif lebih lancar jika dibandingkan dengan ibu kota. Kecuali di beberapa tempat yang memang sudah padat kendaraan bermotor saat ini dan macet jika musim liburan tiba.
Spot-spot yang padat biasanya di pusat perbelanjaan, perdagangan, maupun wisata. Banyak tempat di Jogja macet di musim liburan tengah tahun ketika musim liburan sekolah, saat wisatawan dari luar negeri banyak datang karena sedang liburan musim panas, dan liburan Natal serta akhir tahun.
photo credit: 1001 wisata |
Karena jarak antara satu tempat ke tempat lain relatif lebih dekat, sangat nyaman bepergian dengan mengendarai motor. Jalan kaki pun masih nyaman karena trotoar jalanan Jogja masih ramah untuk para pejalan kaki. Naik sepeda pun juga nyaman di Jogja. Sepulang bekerja pun orang-orang di sana masih bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga, nongkrong dengan teman, atau pun menikmati acara kesenian yang banyak dan mudah ditemui di Jogja.
Jogja Terbuat dari Rindu, Pulang, dan Angkringan
photo credit: resty amalia |
Banyak orang yang betah dan selalu rindu untuk kembali ke Jogja karena Jogja memang memiliki daya tarik yang membuat orang selalu rindu untuk pulang dan kembali. Keramahan kota Jogja, masyarakatnya, suasana kotanya bagaikan di rumah. Banyaknya acara seni yang dapat dinikmati secara cuma-cuma maupun berbayar dapat ditemukan dengan mudah di Jogja. Tiap sudutnya menyajikan seni.
photo credit: wow keren |
Karena jarak satu tempat ke tempat lain ralatif dekat, sangat memungkinkan kita memiliki waktu yang banyak untuk sering berkumpul dan nongkrong bersama teman. Tak heran banyak tempat seperti angkringan, warung lesehan, kedai kopi, kafe, dan warung tenda selalu ramai dipenuhi orang-orang yang berkumpul. Apalagi jika di malam hari ketika pekerja sudah pulang berkerja maupun anak-anak kuliahan sudah selesai beraktivitas.
Jogja adalah Saksi Mata Jutaan Sarjana yang Diwisuda
photo credit: resty amalia |
Jogja dikenal sebagai kota pelajar karena memang banyak mahasiswa dari perbagai penjuru nusantara kuliah di universitas-universitas yang banyak terdapat di Jogja. Bahkan, banyak juga orang dari negara lain yang datang ke Jogja untuk kuliah maupun datang untuk belajar Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, sejarah, relawan, maupun belajar budaya Indonesia.
Kamu akan banyak menjumpai plat-plat nomor kendaraan dari berbagai macam penjuru nusantara di kota ini. Kamu pun jadi belajar dan bertambah pengetahuan soal ini. Jogja pun ramah dengan pelajar. Terbukti dengan banyaknya sumber belajar murah, seperti buku bekas atau pun buku murah yang banyak dijumpai di Jogja.
Karena banyak mahasiswa yang kuliah di Jogja, tak heran jika banyak sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan para mahasiswa ditemui di kota ini. Seperti kos-kosan, warung burjo yang menjual makanan-makanan praktis (biasanya para penjualnya adalah Aa Sunda yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat), warung makan, fotocopy, warnet, laundry, dan tempat nongkrong yang makanannya enak dan murah.
photo credit: casciscus |
Jika kamu datang dari kota besar lain di Indonesia, seperti ibu kota atau luar Jawa, pasti kamu akan kaget dengan harga-harga barang dan makanan di Jogja yang relatif lebih murah dari harga di kota lain. Serunya lagi, event atau pun tempat khas anak muda pun banyak ditemukan di Jogja. Seperti misalnya Festival Melupakan Mantan yang diadakan setahun sekali ketika Hari Valentine tiba, Pasar Murah Sunday Morning UGM yang ada di sekitaran kampus UGM tiap hari Minggu pagi, penjual takjil atau makanan ringan di sekitaran kampus tiap bulan Ramadhan tiba, Festival Kesenian Jogja yang menghadirkan karya seni untuk dibeli maupun dinikmati, dan event-event seni lain seperti pertunjukan seniman jalanan, teater, musik, wayang, lukisan, dan karya seni lain.
photo credit: ngadem |
Saat musim wisuda tiba, penginapan, salon, dan studio foto pun akan ramai didatangi orang dan keluarga para mahasiswa yang diwisuda. Penjual bunga pun ramai menjual dagangannya di sekitaran kampus. Saat bulan Ramadhan tiba, mahasiswa yang merantau dan jauh dari keluarga tak perlu bersedih. Setiap saat buka dan sahur akan ramai. Apalagi jika tinggal di daerah mahasiswa. Para mahasiswa seperti buka dan sahur bersama. Suasana mengantri membeli makanan saat sahur dan buka puasa pun menjadi salah satu yang dirindukan oleh banyak orang.
Bagi Setiap Orang yang Pernah Tinggal di Jogja Pasti Setuju, Setiap Sudut Kota Jogja Itu Romantis
photo credit: resty amalia |
Setiap orang yang pernah ke Jogja pasti memiliki kenangan tersendiri tentang Jogja. Apalagi jika kamu yang pernah jatuh cinta di kota ini. Sudah pasti tiap sudut yang pernah kamu datangi bersama orang istimewa tersebut akan selalu dalam kenangan dan diingat ketika kamu mengunjungi kota ini lagi. Kenangan dan tempat yang pernah kamu kunjungi pun akan selalu ada di hati.
Jogja juga mampu menjadi saksi di mana jutaan manusia menemukan momen indah untuk dikenang bersama orang tercinta maupun sahabat.
Jogja selalu istimewa di hati kita semua. Apakah kamu pun merasa seperti itu? Apa kenanganmu bersama Jogja?
No comments:
Post a Comment