photo credit: unsplash |
bukan asa lagi untukku menyesap masa
ketika jari-jari kaki ini menapak jejak
ketika jemari ini menyentuh lara
yang baru ingin dikenang saja sudah membuat hati sesak
tak bisa aku mengenang buliran hari
yang berlalu bersama
atau kenangan melangkah menyesap pagi
berdoa dan mengantar sesaji ke pura
sedih ini kian menua dan tak ingin dikenang
dan ada yang terus berjalan, waktu
namun, ingatan masih sering datang, akan kehilangan
masihkah kamu mengingatku, Ibu?
masihkah kamu bangun pagi,
menjerang air panas dan menyeduh teh untuk membuka hari?
masihkan kamu bernyanyi,
dan bermain rindik yang lalu kunikmati sendiri
hari ini aku mengingatmu dan menyebutmu dalam doa yang tak singkat
sekali lagi, diriku kuberi kesempatan
untuk mengucap rasa yang kini tertambat
untuk hati yang rindu perjumpaan yang tumbuh hanya untuk jadi harapan
No comments:
Post a Comment