Gambar diambil dari www.fimelle.com |
kulangkahkan kaki kecil ini di setapak jalan di sudut kota
ujung sepatu yang semula lembab, kini basah
genangan air kutapaki
jalan di antara rumah-rumah beratapkan senja menemani
hujan menghembuskan resah
senja yang meninggalkan kota, membuat gelisah
ada kamu dalam sudut yang kutuju
rinduku memacu langkahku
resahku membisukan kata
hingga hanya napas yang tandai adaku
sewindu berada jauh, buatku merela seperti itu
kutandai tempat yang kutuju dengan keberadaan seorang pria
pria tua bermata sipit dan berambut putih
menyeduh kopi di kedai tua
bertemankan wanita sebayanya
mengantarkan cangkir kopi untuk semua
kamu tak ada
aku kecewa, nelangsa
tubuh ini menggigil
basah air menetes di helai rambut
dengan napas yang memburu
pria tua tersenyum
melambai kemudian menghampiri
membawaku pada sebuah sudut
di mana sebuah cangkir terpaku kosong dan sendiri
ditinggalkan sang pemilik
pria tua kembali tersenyum
kemudian mengangguk
aku terpaku
diam dan kemudian melepas gundah
langit yang kutahu serasa sendu,
kini membuatku tahu
kamu kembali bersama datangnya rindu
(Resty Amalia)
(Tantangan menulis dari Jenny Jusuf tentang benda mati yang sering dianggap sepele atau tak berarti)
#NulisRandom2015 (Day 3)
6 comments:
wow keren nih...
bagus :), jangan lupa kunjungi blog saya ya..
Rindu dan cinta topik yang tak pernah lekang oleh waktu :)
Lunch on a hot Monday
Terima kasih semuanya karena sudah menikmati secangkir kisah ini.... :)
makasih Cow Colostrum Capsule Green World
Post a Comment