Beberapa minggu ini, saya dan teman-teman sedang sering mendiskusikan mobile drama Nic and Mar yang LINE keluarkan sebagai salah satu cara mempromosikan produk miliknya. Cara kreatifnya menarik sekali. Cara berpromosi seperti ini saya rasa menyenangkan. Tidak hanya menyampaikan keunggulan produknya, tapi hati konsumen juga berusaha dijerat melalui kisah yang mungkin banyak dimiliki oleh orang-orang.
Gambar diambil dari www.metrotvnews.com |
Mobile drama ini ditayangkan secara regular setiap hari Kamis dan Jumat via youtube. Saat ini sudah ada 5 episode yang ditayangkan dari total 7 episode yang direncanakan. Drama yang tiap episodenya berdurasi sekitar 7 menitan ini berbeda dengan mobile drama ‘Ada Apa Dengan Cinta’ atau AADC yang dibuat oleh LINE juga beberapa waktu lalu, Nic and Mar menampilkan sisi kehidupan asli Nicholas Saputra dan Mariana Renata. Nic yang hobi traveling keliling dunia dan tak jarang juga ia lakukan sendiri benar-benar digambarkan di sini. Mar yang seorang model yang bekerja dan belajar di luar negeri juga digambarkan serupa di sini. Jadi Nicholas Saputra dan Mariana Renata benar-benar memerankan karakter mereka dengan sisi kehidupan aslinya yang digambarkan jelas di drama ini. Dalam kisah nyata kehidupan mereka pun, mereka pernah menjadi pasangan beberapa tahun lalu. Dalam drama ini pun diceritakan begitu.
Gambar diambil dari www.lensaremaja.com |
Garis besar cerita di drama ini adalah orang dari masa lalu yang datang kembali dengan tiba-tiba. Oleh karena itu, di narasi awal drama ini Nic juga menyebutkan bahwa ini bukanlah kisah tentang sebuah pencarian, melainkan kisah dua orang yang saling menemukan. Kisah ini berlatar belakang kota Paris di musim dingin. Nic yang kebetulan sedang berlibur seorang diri di Paris merasa perlu memiliki seseorang untuk menemaninya selama di Paris. Ia pun bertanya pada seorang teman via mobile message bahwa ia membutuhkan seseorang yang sudah tahu Paris untuk menemaninya. Secara mengejutkan, temannya tersebut bilang bahwa Mar kebetulan sedang ada di Paris. Wajah dan ekspresi Nic seketika berubah. Mar yang merupakan orang spesialnya di masa lalu sudah lama tak ia temui. Bertemu dengan orang yang pernah menjadi istimewa di masa lalu pasti tidaklah biasa dan mudah untuk dihadapi. Nic memutuskan untuk memotret menara Eiffel yang ada di depannya dan mengirimkan gambar itu ke Mar melalui mobile message. Mar pun dengan cepat merespon dan menanyakan apakah Nic sedang ada di Paris.
Akhirnya Nic dan Mar pun bertemu kembali setelah sekian lama tak jumpa. Mereka pun sempat mengutarakan keterkejutannya dan sebuah kebetulan sekali bisa bertemu kembali di Paris. Mar yang sedang dalam keperluan bekerja di Paris saat itu kemudian mengajak Nic berjalan-jalan mengelilingi Paris. Dalam jalan-jalan mereka, banyak dialog yang mengungkap masa lalu mereka. Saya rasa wajar jika dua orang yang sudah lama tak bertemu saling bernostalgia tentang kisah-kisah istimewa di masa lalu yang dialami bersama.
Scene favorit saya adalah ketika Nic dan Mar mampir ke sebuah café dan minum teh bersama. Scene tersebut ada di episode 2 ‘Close Your Eyes’. Di scene itu, mereka minum teh bersama dan Mar berkisah bahwa dulu ketika ia masih kecil, ibunya selalu membuatkannya teh hangat ketika ia sedang sedih atau menangis. Ibunya memintanya untuk meminum teh itu sambil menutup mata dan memikirkan hal-hal baik. Dan Mar selalu merasa baik setelahnya. Kemudian, Mar pun meminum tehnya dengan menutup matanya. Sambil memikirkan hal-hal baik tentunya. Seketika Nic berkata, “Tapi, hati-hati lho. Kalau kata Warhol, people should fall in love with their eyes closed.” Mar pun tertawa dan mempertanyakan alasan Nic berkata seperti itu. Nic pun tersenyum dan bilang tak memiliki maksud apa-apa. Setelah itu, Nic meminta Mar untuk kembali memegang cangkir tehnya dan memejamkan matanya. Nic pun memotretnya.
Buat saya, scene ini berkesan karena manis. Itu saja. Di scene ini, saya mendapatkan kesan bahwa keduanya sebenarnya masih saling peduli satu sama lain. Walaupun di scene lain ada adegan-adegan, dialog, dan narasi yang lebih menggambarkan keduanya masih saling peduli. Misalnya, ketika Mar membelikannya black coffee, teh, atau ketika Mar meminjamkan dan kemudian membelikan Nic sarung tangan. Pesan itu saya tangkap karena reaksi Mar yang kemudian ‘kikuk’ ketika Nic bilang “Tapi, hati-hati lho. Kalau kata Warhol, people should fall in love with their eyes closed.” Dan kalimat pernyataan Nic itu buat saya penuh makna. Hanya Nic yang tahu jawabanya dan sutradaranya tentunya. Hehehe….
Perjalanan singkat Nic di Paris dan bertemu dengan kekasih di masa lalunya itu membuat Mar gelisah. Dalam sudut pandang saya, keduanya sama-sama berpikir dan mempertanyakan perasaannya masing-masing. Kehidupan masing-masing yang telah mereka jalani seketika dikejutkan dengan kenangan masa lalu bersama yang datang tiba-tiba. Bukan hanya kenangannya yang datang. Melainkan sepaket dengan sang pemilik kenangannya.
Di episode 5 yang keluar hari Jumat ini, konflik muncul saat Mar akhirnya menerima ajakan Nic untuk berlibur bersama di Praha. Apakah Nic dan Mar akhirnya kembali bersama atau tetap menjadi teman? Saya pun menanti kelanjutan kisahnya :)
No comments:
Post a Comment