Dear teman-teman tersayang,
Berawal dari mimpi untuk memiliki sebuah aksi untuk membantu dan berbagi untuk sesama, apa pun itu bentuknya. Betapa bahagianya bila bisa saling memberi dan menolong. Karena kami bekerja di bidang pendidikan, masalah di hal tersebutlah yang menjadi paling mudah kami lihat. Karena hobi kami di bidang tulis menulis, ide yang kemudian meluncur manis adalah melakukan aksi dengan menulis.
Kami ingin mengajak teman-teman untuk menulis sebuah cerita inspiratif yang menceritakan tentang guru teman-teman. Bisa berbagai macam guru. Tidaklah harus guru di sekolah. Bisa guru apa saja yang berjasa menjadikanmu seorang seperti sekarang. Jika kamu seorang musisi, bisa saja guru bermain musik. Jika kamu seorang penulis, bisa saja guru menulismu. Jika kamu seorang dosen, bisa saja dosen-dosen terdahulu yang inspiratif. Atau mungkin kamu punya guru apa saja yang memiliki kisah hidup yang inspiratif yang bisa dibagikan kepada orang lain. Atau mungkin kamu memiliki kenalan seorang guru yang kisah hidupnya inspiratif yang bisa dibagikan kepada orang lain. Perlu digaris bawahi lagi ‘guru’ di sini bukan hanya guru di sekolah, melainkan ‘guru’ apa saja. ‘Guru’ di sini adalah seseorang yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan dan menjadikan dirinya lentera bagi orang lain. Cerita-cerita tersebut ingin kami jadikan satu dan nantinya ingin kami jadikan buku. Buku ini bisa jadi sebuah buku persembahan manis untuk guru-guru kita.
Jika teman-teman berminat untuk berkontribusi, berikut prosedur penulisannya:
- Tulis naskah di ukuran kertas A 4.
- Minimal jumlah halaman 5 halaman dan maksimal 10 halaman.
- Font: Times New Roman, Ukuran font: 12, Spasi: 1,5 , Margin: Normal.
- Batas akhir pengumpulan naskah adalah Hari Jumat, 28 Februari 2014.
Tulisan bisa dikirim ke alamat e-mail: proyekmenulisku@gmail.com dengan subject: Lentera Hidup-(Nama penulis)- (Judul Tulisan).
- Jangan lupa sertakan biodata yang berisi nama lengkap, nama panggilan, tempat tanggal lahir, domisili sekarang, nomor hp, alamat e-mail, alamat FB+twitter, profesi, hobi, dan kesibukan yang sedang dilakukan saat ini.
- Lampirkan juga foto diri kamu :)
Tulisan yang terpilih untuk ada di buku ‘Lentera Hidup’ akan kami beri kabar segera. Tulisan juga akan kami edit demi penyempurnaan dan tentunya proses pengeditan tidak akan mengubah konten tulisan.
Hasil penjualan buku ini akan sepenuhnya disumbangkan untuk sekolah atau komunitas belajar yang membutuhkan. Jadi, kami tidak menjanjikan serupiah pun hasil penjualan buku/royalti buku tersebut kepada para kontributor. Ini bersifat ajakan dan tawaran. Jika teman-teman bersedia dan ikhlas membagi ceritanya untuk buku ini, kami akan sangat senang. Lagi-lagi, buku ini adalah buku amal kita untuk sesama. Kami punya petikan yang cukup menarik untuk direnungkan, “Jika kamu belum atau tidak bisa jadi pahlawan untuk negeri ini, paling tidak jadilah pahlawan bagi dirimu sendiri atau orang-orang di sekitarmu yang masih bisa kamu rengkuh.” Kalau kita sebenarnya memiliki kemampuan untuk membantu orang lain, kenapa tidak kita lakukan? Laporan pemberian hasil royalti kepada sekolah atau komunitas belajar yang membutuhkan Insya Allah akan kami update di blog Lentera Hidup Project.
Latar belakang kami melakukan proyek ini karena keinginan kami untuk mengingatkan setiap orang bahwa ada seorang guru yang mungkin masih kita ingat atau mungkin sudah kita lupa yang berjasa menjadikan kita seperti sekarang. Sebuah artikel yang ditulis oleh Bapak Anies Baswedan di hari guru beberapa saat yang lalu makin menyadarkan kami bahwa masih rendahnya penghargaan orang Indonesia pada guru (artikel tersebut bisa dibaca di blog kami di www.proyekmenulisku.wordpress.com). Dengan aksi kecil ini, kami ingin pembaca paling tidak mengingat guru mereka. Orang yang kelihatannya berkontribusi di secuil masa hidup kita, tapi apa yang dilakukannya berpengaruh pada hampir keseluruhan hidup muridnya dengan disadari atau tanpa disadari. Bukankah lebih baik kita berbuat sesuatu dari pada hanya berdiam diri? Mari lakukan sesuatu!
Mari menulis, mari berbagi…. :)
Salam hangat,
Resty Amalia dan Arief Setiawan
No comments:
Post a Comment