“Saya mungkin bukan orang yang pandai menilai suatu karya. Bagi saya, semua karya selalu istimewa. Selamat untuk Resty Amalia, saya termasuk orang yang membaca buku ini.” [ Fahd Djibran, penulis buku ‘A Cat in My Eyes’, ‘Curhat Setan’, ‘Rahim’, ‘Menatap Punggung Muhammad’ ]
“Membaca tulisan Resty Amalia bagai menikmati secangkir kopi hangat. Satu tegukan habis, segera kita ingin meneguk dan meneguk lagi sampai tetes terakhir. Begitu nikmat dan kita akan ketagihan. Kenapa? Ya, minuman itu diracik dari susu, kopi, dan tentu saja gula sebagai pemanis yang masing-masing sudah ditimbang hingga menghasilkan rasa dan aroma yang khas. Begitu pula dengan tulisan Resty, benar-benar keluar dari hati, jujur, jernih, dan indah. Pilihan kata-katanya pas dan mengalir, seakan kita diajak masuk ke hatinya dan merasakan apa yang dia lihat, dengar, dan pikirkan. Kita tak hanya disuguhi cerita indah, tapi juga sebuah perenungan tentang cinta, persahabatan, kegembiraan, kesedihan, dan harapan. Keindahan dan peristiwa alam semesta diexplore secara unik untuk merefleksikan ide-idenya.” [ Yosefin Dwi Retguntari, karyawati, pengajar, dan penulis ]
No comments:
Post a Comment