The Pentacles

Kamu punya daya magnet yang begitu hebat untuknya. Sampai dia takut akan kedatanganmu yang tiba-tiba. Ketika dia belum mempersiapkan semuanya, untukmu dan untuknya. Dan kamu bagaikan hantu yang tak akan pernah mampu menakut-nakutinya. Karena kamu adalah ‘The Pentacles’, bintang yang dapat menghangatkannya dengan kehadiranmu dan meneranginya dengan sinarmu.

Sinarmu selalu tampak seperti kunang-kunang kecil berterbangan yang walaupun tak sebesar sinar matahari, namun mampu membuat bahagia meranggas setiap ulu hati. Sinarmu yang terkadang melintas sekedip selalu dinantinya. Karena kamu memang begitu indah.

Kamu adalah pemandangan terakhir yang akan selalu dia cari ketika dia tidak sedang dalam keadaan bahagia. Karena tak dapat diingkari, sinarmu dapat menenangkan hatinya yang sedang pilu. Dan kamu pulalah yang akan dia cari ketika dia berbahagia. Karena merayakan kebahagiaan dengan ditemani hiasan taburan pesonamu akan sangat serasa bersejarah. Ratusan lagu sudah habis didendangkan untuk semua prosesi itu. Ribuan bahkan jutaan kata juga sudah tercipta untuk meluapkan segala rasa itu.

Sinarmu meneduhkan dan tak berpotensi menyakiti apapun yang terkena sinarmu. Kamu tidak seperti matahari yang sinarnya memang menghangatkan, tapi juga mampu menyakiti. Kamu tak sekecil penampakanmu. Kamu besar dan kamu hebat. Tapi kamu tak pernah ingin terlihat besar dan hebat.

Kedatanganmu selalu tiba-tiba. Tidak seperti bulan yang mampu terlihat ketika langit belum cukup terhitung gelap. Dia lebih terprediksi. Sedangkan, kamu datang ketika langit sudah cukup gelap untuk membuat kehadiranmu terlihat makin mempesona. Kamu tidak pernah menjanjikan akan selalu datang. Tapi, ketika kamu datang, kamu mampu membawa hatinya semua.

Kamu tak tergapai. Kamu terkadang nampak dan tidak. Seperti tak percaya diri untuk menampakkan diri. Seperti pelit untuk menunjukkan pesona. Padahal, tanpa kamu sadari, kamu indah. Walau terkadang sinarmu hanya sekedip.

(Terinspirasi dari sebuah malam prosesi buka kartu. To be continued…. ‘Bintang Sekedip’)