A Letter from Batman to Cat Woman
Tetep semangat! Aku yakin, ntar Tuhan bakal kirimin malaikat ganteng dan baik buat kamu. Yang bisa kasih liat kamu hujan warna-warni. Yang bakal jagain kamu dan jadi Batman sebenernya buat kamu. Dan yang pasti gak ada perbedaan.
Kalau ada yang nakal sama kamu, bilang aku yaa….
‘ Batman’
Tetep semangat! Aku yakin, ntar Tuhan bakal kirimin malaikat ganteng dan baik buat kamu. Yang bisa kasih liat kamu hujan warna-warni. Yang bakal jagain kamu dan jadi Batman sebenernya buat kamu. Dan yang pasti gak ada perbedaan.
Kalau ada yang nakal sama kamu, bilang aku yaa….
‘ Batman’
Dia memanggil gadis itu ‘Cat Women’ dan dia adalah ‘Batman’nya. Bertolak belakang seperti yang orang ketahui tentang seorang pahlawan bernama Batman. Ketika orang mendengar kata Batman, mereka pasti akan langsung berpikir bahwa itu adalah seorang pria yang gagah, dengan kostum berwarna hitam, dan berkarakterkan seekor kelelawar.
Pria yang berjiwa pahlawan, dikagumi banyak orang, dan pastinya akan dapatkan apa yang dia mau. Tapi, Batman yang satu ini tak punya kekuatan yang se-maha dahsyatnya dengan tokoh yang banyak orang kenal itu. Dia orang biasa yang sama sekali bukan pahlawan bagi banyak orang, tapi paling tidak apa yang dia lakukan selama ini adalah usahanya untuk menjadi pahlawan bagi Cat Woman, Cat Womannya.
Dia tak terlalu gagah, tapi hatinya mungkin justru lebih gagah ketimbang tubuhnya. Selama ini, dia bukanlah orang yang dikagumi. Dia bahkan lebih banyak menghabiskan kesempatan untuk mengagumi. Mengintip dan sekedar mencari bayangan gadis itu, mengendus aroma tubuhnya, dan mendeteksi keberadaannya adalah kegiatan yang sering dia lakukan beberapa tahun ini. Dan dia sangat menikmatinya. Baginya itu adalah sebuah anugrah. Dia tak pernah ingin selalu jadi orang yang mendapatkan apa yang diinginkan. Dia hanya tulus dan ikhlas memberikan segala kebaikan bagi gadis itu. Lagi-lagi, berada di samping gadis itu dan berarti bagi gadis itu adalah sebuah mimpi besar yang memang jadi kenyataan.
Barang sudah pasti dia mengharapkan gadis itu jadi pendampingnya dan dia menangkan hatinya. Pesonanya mungkin dirasa seperti pesona kucing betina. Manis, menggoda, dan membuat penasaran. Dia penuh pesona, semangat, dan riang. Paling tidak itu menurut Batman. Dia selalu mampu membangkitkan energi positif dan membakar api asmara. Kehilangan sensasi itu akan membuatnya seperti merindu melahap sesendok nasi. Kehadirannya akan menciptakan kehangatan yang luar biasa. Bahkan hingga dia kembali menjadi manusia normal dan tak lagi jadi Batman. Kehilangan gadis itu akan membuatnya memilih untuk lebih baik mati saja.
Tapi, suatu hari menjadi awal sebuah proses panjang bahwa dia harus mulai untuk terbiasa tanpa seorang Cat Women. Segala perbedaan menjadi jurang pemisah. Rasanya tak selamanya disambut Cat Woman. Tapi, kasihnya yang tulus dirasakan oleh gadis itu. Dan makin banyak hari dilalui tanpanya. Makin banyak hari dihabiskan tanpa melihat wajah riangnya dan mendengar celotehannya.
Malam ini dia kembali bersama gadis itu. Tiba-tiba, gadis itu mendatanginya. Dia kelihatan lelah dan minta ditemani. Didengar curhatannya, direngkuh pundaknya, dan diusap rambutnya. Mendengar keluh kesah serta kesedihannya. Menyaksikan tangisannya…. Hanya ada kata sederhana dan tak indah yang diharap dapat melegakan yang dapat tercipta. Hanya ada bahu tak gagah yang dapat menopangnya. Hanya ada lengan yang tak kokoh yang dapat memeluknya. Hanya ada telapak tangan yang tak halus yang dapat membelainya. Dan malam tiba-tiba terasa makin lama berakhir. Tiap detik terasa berharga. Senyumannya, terima kasihnya, dan ucapannya atas kelegaan yang dirasakan setelah berkeluh kesah dengannya membuat bangga di hati. Seketika. Batman jadi penawar kesedihan Cat Woman.
Dalam hati Batman hanya berujar bahwa tanpa diminta atau pun tidak dia akan ada. Dan hanya untuk Cat Women, dia akan selalu ada.
‘Ada’ memang terlahir karena sebuah keikhlasan.
Ketulusan untuk menerima, dan berluas hati.
Dari kasih tanpa syarat maupun penjelasan.
Ketika kembali tak lagi dinanti.
Dan kedatangan menjadi sangat berarti.
No comments:
Post a Comment